Waspadai Penyakit Batu Kandung Kemih (Batu Prostat)

Setiap orang tentunya ingin agar hidupnya normal dan tidak ada gangguan yang menggelisahkan, terutama berkaitan dengan kesehatan kandung kemih. Namun demikian, kedamaian hidup seringkali terusik oleh adanya hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya seorang yang sebelumnya merasa dirinya baik-baik saja dan tiba-tiba menemukan urinenya bercampur darah pada saat buang air kecil (BAK). Kejadian semacam ini perlu diwaspadai dengan cara mencari tahu apa saja penyebab urine disertai darah dan penyakit apa yang kemungkinan sedang dialami. Salah satu jenis penyakit reproduksi yang indikasinya tampak dalam urine yang disertai darah adalah penyakit batu kandung kemih atau batu prostat.

Apa itu batu kandung kemih?


Batu kandung kemih menunjuk pada hasil endapan yang terbentuk oleh mineral yang terdapat dalam kandung kemih. Tiap orang punya risiko mendapat batu kandung kemih walaupun dengan ukuran yang berbeda-beda, terutama oleh mereka yang mengidap pembesaran prostat. Indikasi batu kandung kemih dapat dirasakan misalnya terjadi kesulitan BAK, tidak bisa BAK sama sekali atau muncul rasa nyeri pada saat BAK. Hal ini terjadi karena saluran urine tersumbat atau dinding saluran urine terluka akibat adanya batu kandung kemih.

Sebab-sebab timbulnya batu kandung kemih


Salah satu penyebab utama timbulnya batu kandung kemih adalah BAK yang tidak tuntas. Artinya, pada saat BAK, urine dalam kandung kemih yang seharusnya dikeluarkan seluruhnya tidak terjadi sehingga sisa urine tersebut mengendap dan lama-kelamaan menjadi batu.

Selain sebab tersebut, ada juga sebab-sebab lain yang dapat menimbulkan batu kandung kemih.

• Batu ginjal

Meski berbeda dengan batu kandung kemih dalam hal proses pembentukan, batu ginjal yang terbentuk dalam ukuran kecil bisa saja masuk pada kandung kemih dan kemudian menjadi batu kandung kemih.

• Divertikel  kandung kemih

Hal ini menunjuk pada kantong tambahan yang terbentuk pada dinding kantong kemih, entah karena infeksi atau pembesaran prostat maupun karena bawaan pada saat lahir. Divertikel kandung kemih tersebut menyebabkan pengidapnya sulit untuk mengosongkan kandung kemih sehingga membentuk batu kandung kemih.

• Saraf kantong kemih rusak

Apabila ada kerusakan pada saraf yang fungsinya mengontrol kandung kemih akibat cedera pada tulang belakang atau karena penyakit saraf, dengan sendirinya urine tidak bisa dikeluarkan sepenuhnya sehingga membentuk batu kandung kemih.

• Sistokel

Sistokel menunjuk pada kondisi turunya kandung kemih ke dalam vagina karena renggang atau lemahnya jaringan pendukung antara kandung kemih dan dinding vagina. Hal ini menyebabkan urine mengendap dan terbentuk batu kandung kemih.

• Pembesaran prostat

Umumnya, kelenjar prostat pada pria yang usianya di atas 50 tahun akan membesar sehingga saluran kemih tertekan dan urine tidak mengalir secara normal dari kandung kemih. Hal ini menyebabkan pembentukan batu kandung kemih akibat urine tidak dapat keluar sepenuhnya.

• Peralatan medis

Peralatan medis seperti alat KB atau kateter urine bisa juga menjadi penyebab batu kandung kemih karena mineral urin yang sering mengkristal pada permukaan peralatan tersebut.

Gejala-gejala penyakit batu kandung kemih


Gejala penyakit yang umumnya dirasakan oleh seorang pengidap batu kandung kemih.

• Sering BAK.
• BAK tidak lancar.
• Susah BAK.
• Urine bercampur darah.
• Nyeri saat BAK.
• Penis terasa sakit atau tidak nyaman.
• Perut bagian bawah terasa nyeri.

Gejala-gejala tersebut umumnya tidak tampak apabila ukuran batu kandung kemih cukup kecil untuk bisa diekskresikan bersama urine. Namun apabila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, berarti ukuran batu kandung kemih sudah cukup besar. Oleh karena itu, segera konsultasikan dengan dokter di Klinik Utama Gracia agar dapat mengetahui tindakan medis yang mesti dilakukan.

Baca Juga : Penyebab Dan Gejala Infeksi Kandung Kemih Pada Pria

Comments

Popular posts from this blog

Sunat adalah Cara Menghindari Infeksi Menular Seksual

Apa itu Andrologi

Pengertian Sistitis Akut Dan Cara Mengobatinya