Sunat adalah Cara Menghindari Infeksi Menular Seksual


Sirkumsisi atau sunat adalah salah satu cara mencegah penularan penyakit menular seksual bagi pria. Tindakan sunat dilakukan dengan memotong atau menghilangkan sebagian hingga keseluruhan kulit kulup. Banyak yang beranggapan jika sunat tidak memberikan manfaat untuk kesuburan dan kenikmatan seksual. Namun, ternyata sunat memberikan banyak keuntungan berupa perlindungan dari penyakit menular dan infeksi saluran kemih.

Biasanya, sunat sudah dapat dilakukan sehari atau dua hari setelah anak laki-laki dilahirkan. Sunat adalah suatu tindak pencegahan terhadap infeksi menular seksual bagi pria. Karena itu, pemotongan kulup yang dilakukan sejak usia dini berguna dalam mengurangi risiko atau komplikasi yang mungkin saja terjadi. Semakin tua anak laki-laki atau pria yang disunat, maka akan semakin besar pula tingkat kerumitan yang dihadapi dokter.

Faktor Penyebab Seseorang Harus Disunat

Dalam beberapa kasus penyakit HIV, penderita tertular karena tidak melakukan sunat pada organ kelamin. Selain itu, risiko bagi pria yang belum sunat adalah mengalami kanker prostat sebesar dua kali lipat. Sangat banyak kerugian jika tidak melakukan sunat, seperti mudah terjangkit beragam penyakit menular seksual. Beberapa penyakit yang mengharuskan seorang pria melakukan sunat, antara lain :

• Fimosis, yaitu penyempitan pada ujung kulit kulup organ kelamin.
• Parafimosis, yaitu kondisi kulup kelamin tidak dapat ditarik kembali ke depan.
• Balanitis, yaitu pembengkakan pada kepala kelamin pria.
• Kondiluma Akuminata, yaitu adanya kulit kelamin pada sekitar organ.
• Karsinoma Sel Skuamosa, yaitu kanker dari lapisan tengah epidermis.
• Hipospadia, yaitu ketidaknormalan saluran kemih atau organ kelamin pria.

Sunat adalah sesuatu yang tidak diwajibkan pelaksanaannya, namun perlu menjadi pertimbangan lebih untuk kesehatan. Manfaat melakukan sunat paling banyak dirasakan secara medis. Beberapa manfaat bagi pria yang sudah melakukan sunat adalah sebagai berikut.

• Pencegahan Terhadap Penyakit Tertentu

Sunat atau sirkumsisi dapat mencegah seseorang dari penyakit yang menyerang kulup kelamin, seperti fimosis. Fimosis merupakan keadaan dimana kulup pada kelamin yang tidak disunat sulit untuk ditarik ke atas. Kondisi ini dapat memicu terjadinya peradangan pada kulup kelamin.

• Kelamin Lebih Mudah Dibersihkan

Keuntungan ketika sudah melakukan sunat laser untuk dewasa adalah berupa kemudahan ketika membersihkan organ kelamin. Kulup kelamin tidak perlu ditarik seperti saat belum disunat. Hal ini juga memungkinkan kotoran untuk hilang sepenuhnya dari dalam kulup kelamin.

• Penurunan Risiko Penyakit Menular

Tindakan sunat dapat mengurangi risiko terkena infeksi saluran kemih, penyakit menular seksual, dan juga kanker pada alat kelamin. Infeksi saluran kemih lebih mudah terjadi pada pria yang belum melakukan sunat. Pada bayi, infeksi yang tidak segera ditangani dapat mengakibatkan munculnya masalah ginjal.

Gejala yang Mungkin Dirasakan Setalah Sunat

Meski memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan, sunat juga memiliki efek samping sama seperti tindakan operasi lainnya. Sunat adalah prosedur bedah yang mengharuskan pemotongan pada kulup kelamin. Efek samping yang bisa muncul setelah melakukan sunat, antara lain :

• Terjadi infeksi di daerah luka sunat.
• Mengalami gangguan saluran kemih.
• Munculnya pendarahan dari kelamin.
• Organ kelamin menjadi kurang sensitif.
• Kulit kulup terpotong terlalu pendek.
• Pembengkakan pada organ kelamin.
• Mengalami demam.
• Keluarnya cairan yang berbau busuk.

Beberapa risiko akibat sunat ini tergolong rendah dan jarang dialami oleh kaum pria. Namun, sebagian orang bisa mengalami komplikasi lainnya yang lebih serius, seperti cedera pada penis, muncul rasa nyeri ketika ereksi, dan masalah kulup lainnya. Komplikasi akibat sunat adalah banyak melibatkan infeksi karena cedera yang terjadi, pendarahan hebat akibat terlalu banyak kulit yang dipotong, dan kegagalan dalam membuang kulit kulup sehingga kulup masih menempel pada ujung kelamin.

Diagnosis Dokter Sebelum Tindakan Sunat Dilakukan

Dokter biasanya melakukan diagnosis awal sebelum sunat dilaksanakan. Bagi anak yang menderita kelainan pada kelamin serta pria yang mengalami pembekuan darah, maka sunat harus ditunda. Jika hal ini tepat dilakukan akan memicu masakah lain sehingga menyulitkan proses penyunatan. Kelainan pada genital harus ditangani dengan operasi rekonstruksi terlebih dahulu.

Penanganan Tepat Setelah Melakukan Tindakan Sunat

Setelah prosedur sunat dilakukan, Anda harus menghindari untuk melakukan kegiatan berat yang dapat mempengaruhi organ kelamin. Tampilan kelamin setelah sunat adalah berwarna merah, mengalami memar hingga pembengkakan. Selama masa pemulihan, seseorang yang telah melakukan sunat disarankan untuk menggunakan celana dalam yang longgar guna menghindari infeksi lebih lanjut.

Jika luka belum kunjung sembuh, segera lakukan pemeriksaan dengan dokter untuk dilakukan perawatan terhadap luka. Anda juga diharuskan untuk terus memastikan kebersihan organ kelamin supaya infeksi dapat dihindari. Konsumsi juga obat antibiotik yang berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri. Bagi pria dewasa yang baru melakukan sunat adalah harus menghindari hubungan seksual untuk sementara hingga luka sembuh sepenuhnya.

Anda dapat melakukan penanganan untuk pemotongan kulup dengan dokter ahli di Klinik Apollo. Klinik ini menawarkan berbagai perawatan mengenai penyakit kulit dan kelamin terbaik di Jakarta. Melakukan penanganan di klinik ini, Anda akan merasakan kepuasaan karena pelayanan medis yang ditawarkan sesuai standar keseharan. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, segera hubungi hotline Klinik Apollo di nomor 081233881616.

Comments

Popular posts from this blog

Apa itu Andrologi

Pengertian Sistitis Akut Dan Cara Mengobatinya